Wahai sahabat�.Tanpa disadari waktu terus
berjalan dengan cepat, yang tidak bisa kita
kembali lagi untuk mengulangnya.� Apakah semua
amalan kita sudah cukup untuk bekal kita nanti?
berhati-hatilah terhadap kegelinciran yang tidak
kita sadari. Bawalah bekal dari dunia sebelum
mati. Marilah kita koreksi kembali diri kita masing-
masing (instropeksi), dan takutlah kepada Allah
ketika khalwat (sendiri). Berfikirlah,
renungkanlah, berlombalah dan perbanyaklah
amal-amal dalam usia yang pendek ini:o:p>
Sebelum ada panggilan perpisahan
Sebelum mati datang tiba-tiba
Sebelum terhalang antara diri dan antara
kesukaan dalam hidup ini
Sebelum berangan-angan untuk kembali ke
dunia, dimana hal itu tidak mungkin terjadi
Wahai Sahabat�Persiapkanlah bekal untuk
perjalanan kita yang hampir sampai waktunya.
Perjalanan yang tidak mungkin kembali.
Bersungguh-sungguhlah dan bersiap-siaplah
untuk perjalanan tersebut. Perbanyaklah amal-
amal shalih, sebab tak lama lagi dunia ini akan
berpisah dengan kita dan akhirat segera
menjelang. Bekal untuk perpisahan ke rumah
abadi harus disediakan. Bangkit dan tanamkan
ketaqwaan dalam perkataan dan perbuatan.
Jangan terlalu berbangga dengan kehidupan
dunia. Jangan memperbanyak hal-hal yang
membawa dosa. Hati-hatilah dan jangan tertipu
oleh angan-angan yang menyesatkan.
Dibelakang kita adalah kuburan-kuburan yang
mengerikan, mencekam dan penuh ancaman
yang menyulitkan. Nafas terasa sempit dan akan
melihat hal-hal yang belum pernah kita perkirakan
sebelumnya. Kesulitan besar akan dialami
ditempat tersebut. Disanalah hati terasa copot,
dan jiwa akan teringat waktu-waktu yang
ditinggalkan tanpa amal. Serta berangan-angan
sekiranya bisa menambah kebaikan, pasti akan
ringanlah hukuman yang ditimpakan. Namun itu
tidak mungkin. Allah berfirman (QS Yunus : 30) : �
Ditempat itu (padang mahsyar) tiap-tiap diri
merasakan pembalasan dari apa yang telah
diperbuatnya dulu, mereka dikembalikan kepada
Allah Pelindung mereka yang sebenarnya dan
lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-
adakan.�
Wahai Sahabat, Kecemasan dan penyesalan
terhadap dunia yang berakhir dengan
kemusnahan dan kerusakan; kecemasan dan
penyesalan terhadap umur panjang namun
membosankan, semua itu tidak ada artinya.Waktu
terbuang percuma diatas permadani permainan
dan kealpaan, siang malam dihabiskan untuk
kenikmatan dan kesenangan fana serta syahwat,
atau membaca bacaan yang merangsang bahkan
mendorong pada perbuatan dosa dan kesalahan
besar.
Dengan penyesalan yang tak terhingga itu, kita
pergi dan tak akan kembali. Penyesalan atas dosa
yang pasti dihisab (dihitung), baik yang besar
maupun yang kecil, penyesalan atas kalbu yang
alpa dalam kegelapan, penyesalan atas lidah yang
tak henti-hentinya berdusta, bergunjing,
memfitnah, dan lain sebagainya; penyesalan atas
lidah yang tak pernah berdzikir kepada Allah
Pencipta langit, semua itu tinggal penyesalan dan
penyesalan. Alangkah ruginya orang yang
menghabiskan umurnya dalam kemungkaran dan
dosa besar, orang yang dagangannya maksiat
dan dosa-dosa.
Wahai Sahabat�Janganlah berbicara tentang
dunia seolah seperti layaknya orang zahidin
(orang yang tidak tamak kepada dunia), namun
perbuatan kita di dunia tak ubahnya seperti
orang-orang yang memuja dunia. Kita menyukai
orang shalih tapi tidak beramal seperti mereka.
Kita benci kepada orang yang berbuat
kemungkaran, sementara kita sendiri justru
seperti mereka.Kita takut mati karena merasa
banyak dosanya, hingga sama sekali tidak ingin
mati. Kita tidak yakin pada rezeki yang diberikan
dan tidak melakukan apa yang diwajibkan. Kita
tenang-tenang saja mengerjakan dosa saat
memperoleh kenikmatan, bahkan meminta
tambahan kenikmatan lagi tanpa bersyukur.
Ya Allah anugrahkanlah kepada kami perbaikan
atas kekurangan-kekurangan yang ada pada
kami. Jadikanlah takwa sebagai bekal kami. Dalam
agama-Mu kami berjihad. Kepada-Mu-lah kami
bertawakal dan bersandar, dengan rahmat-Mu
Allah Yang Maha Pengasih.
Wahai para hamba Allah, Bagaimanakah bila ruh
telah sampai ditenggorokan, dan betis-betis
saling bertindih, suami istri saling berpisah
dengan anak-anak dan teman-temannya?
Bagaimanakah bila sudah diusung diatas pundak-
pundak, dan kemudian dibaringkan dengan
berbantal tanah dalam kegelapan kubur, serta
sempitnya lahat? Bagaimanakah bila datang
kepada anda malaikat Munkar dan Nakir yang
mendudukkan anda lalu bertanya? Bagaimanakah
bila anda keluar dari kubur pada hari
kebangkitan nanti? Bagaimanakah bila rapor
anda berterbangan, sedang shirat(titian) telah
dipasang, timbangan telah disiapkan. Allah,
Allah�Ingatlah wahai hamba Allah, inilah tempat
kembali. Inilah akhirnya.
Wahai Sahabat, Pintu taubat masih terbuka dan
Allah masih membebaskan hamba-Nya yang
mukmin. Kembalilah dan datanglah kepada-Nya
dengan tunduk. Luangkanlah waktu untuk
menghadapkan wajah kepada-Nya sebagai ganti
atas sibuknya urusan dunia yang fana ini. Semoga
Allah memperbaiki keadaan kita, dan
mengampuni dosa-dosa kita.
Sumber: http://m.pustaka.abatasa.com/pustaka/detail/muamalah/allsub/455/renungan.html
Published with Blogger-droid v2.0.4